Minggu, 16 Maret 2025

Fabio Capello: Pep Guardiola Telah Merusak Sepak Bola Secara Besar-besaran!


Mantan pelatih Timnas Inggris, Fabio Capello, memberikan pernyataan mengejutkan dengan menyebut Pep Guardiola telah merusak dunia sepak bola. Meski diakui sebagai salah satu pelatih terbaik sepanjang masa, Capello menilai gaya permainan Guardiola membawa dampak negatif yang besar.

Guardiola, Sang Arsitek Kesuksesan

Guardiola telah mengukir sejarah dengan deretan trofi di berbagai klub:

🏆 Barcelona: 2 Liga Champions, 3 La Liga, 2 Copa del Rey, dan masih banyak lagi.
🏆 Bayern Munchen: 3 Bundesliga, 2 DFB-Pokal, 1 Piala Dunia Antarklub.
🏆 Manchester City: 6 Premier League, 1 Liga Champions, 2 Piala FA, dan sederet trofi lainnya.

Kesuksesan ini membuat banyak tim berusaha meniru pendekatan taktiknya. Namun, bagi Capello, justru di sinilah masalahnya.

"Kesombongan Guardiola Merusak Sepak Bola"

Dalam wawancara dengan El Mundo, Capello tidak menutupi kritiknya terhadap Guardiola:

“Saya menghormatinya, tetapi ada satu hal yang tidak saya sukai: kesombongannya. Dia selalu ingin jadi pusat perhatian. Liga Champions yang ia menangkan bersama City adalah satu-satunya di mana dia tidak mencoba hal aneh. Di tahun-tahun lainnya, dia selalu mengubah strategi di momen-momen krusial, seolah ingin berkata: ‘Bukan pemain yang menang, saya yang menang’.”

Menurut Capello, perubahan taktik Guardiola di laga-laga besar sering kali justru merugikan timnya sendiri dan membuatnya kehilangan beberapa trofi Liga Champions.

"Gaya Guardiola Menghancurkan Sepak Bola Italia"

Capello juga menyoroti bagaimana banyak tim yang berusaha meniru Guardiola tanpa memiliki pemain dengan kualitas yang sama, terutama di Italia:

“Sepak bola Italia kehilangan jati dirinya karena mencoba meniru Guardiola. Semua orang berpikir bermain bagus itu hanya sekadar oper-operan pendek tanpa tujuan. Bahkan kiper pun sekarang harus bermain bola! Ini membosankan dan membuat banyak orang kehilangan minat menonton.”

Capello menegaskan bahwa gaya permainan seperti ini telah membuat sepak bola kehilangan unsur duel fisik, kecepatan, dan intensitas. Namun, menurutnya, tren ini mulai berubah:

“Spanyol sudah mulai kembali ke permainan cepat dan melebar saat menjuarai Euro 2024. Itu tanda bahwa sepak bola sedang berubah.”

Keputusan Mengejutkan Victor Osimhen, Tolak Manchester United Demi Klub Ini

Spekulasi panjang soal masa depan Victor Osimhen akhirnya menemui titik terang. Striker asal Nigeria yang sempat menjadi buruan panas Manche...