Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan dirinya tak ingin menjabat posisi tersebut seumur hidup. Pernyataan itu disampaikan Erick menanggapi wacana yang dilontarkan Sekjen PSSI Yunus Nusi terkait rencana perubahan masa jabatan Ketua Umum yang akan dibahas dalam Kongres PSSI pada 4 Juni mendatang.
"Di negara lain memang ada yang tanpa batasan jabatan. Tapi saya, dalam alam demokrasi, percaya harus ada pembatasan. Jangan sampai PSSI ini ketua umumnya itu-itu saja. Organisasi yang sehat tidak boleh memiliki ketua umum seumur hidup," ujar Erick kepada wartawan di Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2025).
Menurut Statuta PSSI 2019 yang masih berlaku, masa jabatan Ketua Umum dibatasi maksimal tiga periode, sebagaimana tercantum dalam Bab V Komite Eksekutif Pasal 38 Ayat 3. Erick juga menyoroti adanya variasi aturan di negara lain, namun menegaskan bahwa statuta FIFA tetap menjadi acuan utama dalam membentuk regulasi federasi sepak bola.
"Banyak negara punya aturan berbeda. Contohnya di Korea, di sana pemilihannya ketua yang memilih Exco. Saya tidak bicara soal benar atau salah di sini, tapi itu kenyataannya," jelas Erick.
Ia menambahkan bahwa untuk menjaga integritas organisasi dan nilai-nilai demokrasi, pembatasan masa jabatan adalah hal yang wajib.
"AFC tidak melarang ada pembatasan. Tapi bagi kami di PSSI, dan saya secara pribadi, prinsip demokrasi harus terus dijaga," pungkas Erick.