Liverpool dikabarkan serius mengincar Alexander Isak sebagai target utama di bursa transfer musim panas 2025. Striker Newcastle United itu tampil makin tajam dari musim ke musim, membuat banyak klub top Eropa mulai melirik. Namun, The Reds dikabarkan tak mau gegabah dalam manuver transfer kali ini.
Perombakan Lini Depan
Musim panas 2025 bisa menjadi titik balik besar di lini serang Liverpool. Mohamed Salah diprediksi akan hengkang saat kontraknya berakhir. Masa depan Darwin Nunez pun masih menggantung. Dengan potensi kehilangan dua pemain kunci, Liverpool jelas butuh pengganti yang bisa langsung memberikan dampak—baik dari segi gol maupun assist.
🎯 Target: Alexander Isak
Nama Alexander Isak pun mencuat sebagai kandidat ideal. Striker asal Swedia itu tampil luar biasa bersama Newcastle, mencatat 57 gol dan 9 assist dari 98 pertandingan di semua kompetisi. Ia tak hanya tajam, tapi juga punya teknik dan pergerakan yang cocok dengan gaya main Liverpool.
Ketertarikan The Reds bahkan sudah dikonfirmasi oleh jurnalis top dari The Athletic, David Ornstein, yang menyebut bahwa Liverpool memang memantau serius perkembangan Isak.
💸 Tapi… Liverpool Ogah Perang Harga
Namun, ada satu kendala besar: harga selangit. Newcastle dikabarkan memasang banderol hingga £150 juta untuk Isak—jumlah yang membuat banyak klub berpikir dua kali.
Liverpool, meski berminat, tidak ingin terlibat dalam perang harga. Persaingan sudah panas dengan klub-klub raksasa lain seperti Chelsea, Arsenal, bahkan Barcelona yang ikut membidik sang striker. Dalam situasi seperti ini, harga bisa meroket jauh dari nilai wajar.
Liverpool dikenal sebagai klub yang selektif dan cermat dalam urusan transfer. Mereka lebih memilih kesepakatan cerdas daripada transfer mewah yang penuh risiko.
🧊 Kesimpulan: Masih Bisa Berubah?
Meski untuk saat ini Liverpool mulai menjaga jarak dari saga transfer Isak, peluang bisa saja terbuka jika situasi berubah—misalnya jika Newcastle melunak, atau Isak sendiri ingin hengkang.
Namun, satu hal jelas: Liverpool tak mau asal borong bintang dengan harga gila-gilaan. Mereka tengah membangun ulang skuad secara strategis, bukan impulsif.